JAYAPURA,SUARAMATYAF.COM- Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Pelajar Nasional (IJPN) Provinsi Papua mengajak siswa-siswi SMA Diaspora Kotara, Abepura, Kota Jayapura,menulis berita
Selain menulis, IJPN juga memperkenalkan bagimana etik bermedia sosial dan kekerasan dalam dunia digital kepada para siswa-siswi.
Ajakan menulis dan pengenalan kekerasan dalam dunia digital itu dikemas dalam Road Show Literasi Digital dan Pelatihan Jurnalistik bagi Pelajar. Momentum itu berlangsung sehari, Jumat (25/5).
Abraham Imbiri, saat menyampaikan bagimana etik bermedia sosial meminta para siswa-siswi di sekolah itu harus berhati-hati dalam berinternet.
Lanjut dia, lantaran berhadapan dengan dunia nyata, sehingga harus berhati-hati dalam bermedia sosial.
Selanjutnya, Hulda Buara, pemateri lainnya memperkenalkan undang-undang yang mengatur tentang kekerasan dalam dunia internet.
Hulda mengingatkan siswa-siswi agar berhati-hati dalam menggunakan hendphone karena bisa menjadi pelaku tapi juga korban kekerasan.
"Berhatilah-hatilah dalam menggunakan dunia sosial,"kata Hulda Buara disela-sela penyampaian materi,"kata Hulda yang juga salah satu aktivis perempuan Papua ini.
Musa Abubar, pemateri selanjutnya mengajak siswa-siswi praktek menulis berita, dengan membagi kelompok dan topik yang ditulis.
Masing-masing kelompok melakukan wawancara sesuai topik yang dibagi lalu menulis. Setelah itu, mempresentasikan berita yang ditulis.
Sementara itu, Kepala SMA YPK Diaspora Kotaraja Dalam, Alfrets Randang mengatakan kegiatan itu sangat bagus, karena diera digital ini memberikan banyak informasi, tentunya perlu anak-anak ini mencermati dengan baik.
"Dengan adanya pelatihan ini, menurut dia, memberikan wawasan bagi anak-anak kami bagimana melihat suatu peristiwa kejadian ditempat mereka, bahkan mereka melihat lingkungannya dari sisi jurnalistik,"ujarnya.
Tapi juga, kata dia, berdampak bagi pengetahuan literasi bagimana menggali informasi dari bacaan, melatih kemampuan siswa-siswi dalam berhasa indonesia.
"Harapan kami kegiatan seperti ini bisa memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar bagi anak-anak untuk mencoba menjadi seorang penulis pemula atau jurnalis,"katanya.
Kedepan, menurut dia, apabila memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik, bisa mendapatkan pekerjaan.
"Harapan kami kedepan ada pembinaan-pembinaan yang dilakukan terhadap anak-anak kami, karena anak-anak kami punya talenta menulis hanya saja mereka butuh pendamping yang bisa membimbing mereka,"tambah Alfrets.
Penulis: Mutiara Lembah
0 Komentar