Kekuatan Doa Sang Mama


 

Mama Bertha Hay. 


Penulis: Roberthus Yewen

 

“Mama selalu kuatir jika anaknya sakit atau mengalami gangguan secara fisik. Satu hal yang dilakukannya adalah bertekuk lutut sambil menaikan doa kepada sang Ilahi memohon kesembuhan bagi anaknya”.(Roberthus Yewen).

 

Pada tahun 2003, saat saya SMP di Manokwari, Papua Barat, mama mulai cerita tentang kesakitan yang saya alami saat masih berusia kurang lebih 3 tahun.

 

Saat itu, saya harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari. Selama beberapa hari saya tak sadarkan diri, bahkan mengalami kesakitan yang cukup. Apalagi usia saya masih 3 tahun.

 

Kekuatiran dan kecemasan serta perasaan bersalah terlihat dari raut wajah mama. Ia cemas, sebab kondisi saya semakin kritis, bahkan bisa tak tertolong.

 

“Saya berdoa kepada Tuhan. Apa dosa dan salah yang saya lakukan, sehingga anak saya harus menanggung beban ini,” ucapnya sembari bercerita.

 

“Saya meminta kepada Tuhan, agar anak saya disembuhkan dan jangan dosa saya ditanggung oleh anak saya,” katanya sembari mengenang saat-saat mendampingi anaknya di rumah sakit.

 

Ia meminta agar dosa-dosa yang diperbuat olehnya tak dialami oleh anaknya. Biarkanlah mama yang menanggung dosannya dan tolong pulihkan serta sembuhkan anaknya.

 

Doa yang tulus itu didengar oleh sang pencipta (Tuhan Allah). Tak berselang lama, saya mulai tersadarkan dari masa kritis yang dialami beberapa hari di RSUD Manokwari.

 

Teryata kekuatan doa mama sangat luar biasa. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan anaknya. Ia bahkan, tak memikirkan kesehatannya sendiri. Baginya, kesehatan anak-anaknya lebih prioritas dan utama. 

 

Hal ini tidak terlepas dari cintanya yang tulus kepada anak-anaknya. Ia tak hanya merawat, membesarkan anak-anaknya, tetapi juga mendidik serta yang terpenting adalah doa yang sehari-hari mama panjatkan untuk kesehatan dan keselamatan serta masa depan anak-anaknya.

 

Cemas Jika Tak Ada Kabar

 

Sejak saat itu, mama sangat kuatir jika saya mengalami kesakitan, sebab ada pengalaman yang dirasakan olehnya saat saya masih berusia 3 tahun.

 

Mama akan selalu cemas, jika anaknya sibuk dan lupa memberikan kabar. Ia akan spontan menelepon hanya sekedar menanyakan kabar. 

 

Kekuatiran dan kecemasannya melebihi segalanya. Bahkan, melebihi perang dunia. Mama selalu cemas jika seharian anaknya tak memberikan kabar.

 

Mama memang selalu memikirkan kesehatan anaknya jauh lebih penting, dibandingkan dirinya sendiri. Padahal ia sudah tak muda lagi seperti dulu. 

 

Ada sebuah ungkapan yang sangat menyentuh hati setiap anak-anak yang merindukan mamanya. Ungkapan ini sangat menyentuh, bahkan mengenang kembali kisah-kisah bersama mama di rumah

 

"Saat hidupmu bahagia, ibumu tidak pernah memintamu untuk membagi kebahagiaanmu kepadanya, tapi saat kamu terluka ibumu selalu datang untuk menerima bagian dari lukamu."

 

Kebahagiaan yang dialami oleh anaknya, merupakan sesuatu yang tersebunyi yang dialami oleh mama. Ia bahagia, tetapi tak terlihat raut wajah kebahagiaan itu.

 

Berbeda saat kita sedang dalam masalah, apalagi mengalami kesakitan. Raut wajahnya akan berubah. Karena ia tak rela melihat anaknya mengalami kesakitan. Bagi mama keselamatan anaknya menjadi prioritas utama dalam kehidupannya sehari-hari.

 

Mama rela menanggung luka bersama anak-anaknya. Jika anaknya terluka, maka ia juga terluka. Jalan terbaik yang dilakukan oleh mama adalah berdoa. 

 

Bagi kamu yang masih memiliki mama-mama, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mendoakannya agar tetap sehat. Selalu memberikan kabar, walaupun hanya sebentar. Jangan mengabaikan panggilan teleponnya, sesibuk apapun dirimu. Bertemu dengan Presiden sekalipun, kami izin mengangkat telepon dari mamamu.

 

Bagi kamu yang sudah tak memili mama seperti saya, maka luangkanlah waktumu setiap pagi dan malam untuk selalu menitipkan doanya, agar ia selalu bahagia di surga. Menjadi pendoa bagimu dan keluargamu kelak. (***).


Posting Komentar

0 Komentar

DPP ICAKAP Siap Gelar Rakernas ke IV di Kota Sorong, Papua Barat Daya