JAYAPURA,SUARAMATYAF.COM- Asrama Mahasiswa Pelajar Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya Nayak II, Kota Studi Jayapura menggelar diskusi tentang Pelatihan Menulis Buku dan Membangun Ekonomi Kampung Kabupaten Jayawijaya yang berlangsung di Aula Asrama Nayak II di Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (11/9/2023).
Kegiatan diskusi ini mengundang dua narasumber, yakni Jurnalis Kompas.com, sekaligus penulis buku, Roberthus Yewen dan Pengusaha Muda asal Kabupaten Jayawijaya, Danny Asso.
Dalam pemaparan materi, Jurnalis Kompas.com, Roberthus Yewen menjelaskan tentang menulis yang baik dan benar.
Dia meminta kepada para mahasiswa di mahasiswa di Asrama Nayak II, agar terus melatih diri dalam menulis dan membiasakan diri untuk terus menulis.
“Dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu kita akan selalu bertemu dengan pekerjaan menulis. Oleh karena itu, ade-ade tetap melatih diri menulis dan bisa dipublikasikan kedepannya,” ungkapnya disela-sela memberikan materi, Senin malam.
Menurut Dosen Kontrak Jurusan Antropologi Universitas Papua ini bahwa pekerjaan menulis harus dimiliki oleh semua mhasiswa. Oleh karena itua, ia mengajak para mahasiswa Jayawijaya yang ada di Asrama Mahasiswa Nayak II, agar terus melatih diri dalam menulis.
“Untuk menulis esay, cerpen, bahkan buku, maka yang pertama disiapkan adalah topik atau judul, lalu mulai menulis dengan cicil dan pelan-pelan. Siapkan juga bahan berupa data-data, sehingga ketika menulis diperkaya oleh data-data yang ada. Jangan lupa membaca kembali tulisannya dan mengedit dengan baik sebelum dipublikasikan,” tutur Yewen.
Dia berharap, melalui diskusi ini kedepan dapat melahirkan para mahasiswa di Asrama Nayak II yang berminat menjadi penulis dan kedepan bisa menjadi penulis yang hebat dari Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Pengusaha Muda asal Kabupaten Jayawijaya, Danny Asso menceritakan pengalamannya bergerak di bidang UMKM. Dia mengatakan, modal pertama untuk menjadi pengusaha adalah kemauan dari diri sendiri dan keluar dari zona nyaman.
Lebih lanjut, Danny menyampaikan, untuk menjadi pengusaha tidak boleh berharap dari pemerintah daerah, tetapi memanfaatkan potensi yang ada di kampung, untuk memulai usaha pertanian dan perkebunan dengan memanfaatkan lahan yang ada di kampungnya masing-masing.
“Ini yang saya lakukan di kampung. Dimana, saya memanfaatkan lahan untuk mengelola pertanian dan kini semua orang datang membawa uang ke kampung dan usaha saya tetap berjalan,” katanya.
Danny sendiri menyelesaikan studi di bidang Administrasi Perkantoran. Ia bahkan tiga kali berturut-turut melamar CPNS, tetapi tidak lolos.
“Saya kemudian keluar dari zona nyaman dan menguluti usaha di bidang pertanian, dan perkebunan. Alhasil, sekarang pemda yang datang cari saya ke kampung, bahkan pemerintah pusat juga saya hadirkan di kampung dan usaha saya tetap berjalan hingga saat ini,” ujar Danny.
Danny mengajak, para mahasiswa Jayawijaya di Asrama Nayak II, agar selesai kuliah dan pulang ke kampung dan memulai melakukan usaha di kampungnya masing-masing dan tidak hanya menunggu melamar menjadi PNS.
“Saya mengajak ade-ade mahasiswa, setelah selesai kuliah bisa kembali ke kampung dan memulai membuka usaha di kampung. Kita orang Papua harus bisa bergerak di bidang UMKM,” ajaknya.
Penulis: Mutiara Lembah
0 Komentar