SENTANI,SUARAMATYAF- Sekitar 40 siswa-siswi SMA YPPGI Sentani mengikuti pelatihan jurnalistik dan literasi digital
Momentum itu dikemas dalam bentuk Road Shouw Literasi Digital dan Pelatihan Jurnalistik Bagi Pelajar dan SMA dan SMK di Provinsi Papua.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu digelar oleh Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Pelajar Nusantara (PP IJPN).
Sekretaris Jenderal IJPN Aldo F Mooy saat menyampaikan materinya, mengingatkan para siswa agar hati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos).
"Sekarang kalau mau melamar kerja bukan hanya ijazah yang dilihat tetapi jejak digital,"kata Aldo disela-sela penyampaian materi tentang etika bermedia sosial, Selasa (16/5/2023).
Jika bermedia sosial, menurutnya, maka harus bertanggung jawab dan jujur. Jangan membagi informasi sembarangan.
Lanjut dia, tetapi harus berhati-hati ada undang-undang yang mengatur yakni undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
"Sopan santun harus dijaga dalam berinternet. Verifikasi konten negatif jangan membagikan,"ujarnya.
Menurut dia, sosial media yang berdampak yaitu membuat konten pembelajaran, diskusi pembelajaran.
"Kami sangat berterima kasih atas kegiatan. Kami butuh sekali, sangat perlu,"kata Kepala SMA YPPGI Sentani.
Selanjutnya, Musa Abubar memandu para siswa untuk berlatih menulis berita. Siswa diajarkan menulis usai mendapatkan materi pengantar jurnalistik dari Roberthus Yewen.
Usai kegiatan, Ketua Umum Pengurus Pusat IJPN Roberthus Yewen menjelaskan, sejak berdiri, pihaknya berkomitmen untuk mendorong mahasiswa, pelajar untuk memperkenalkan kerja-kerja jurnalistik tapi juga kerja-kerja digital (informasi teknologi) diperkenalkan.
Selama ini,kata dia, pihaknya juga memilih sekolah yang selama ini tidak disoroti, salah satu di antaranya SMA YPPGI Sentani.
"Jadi, kita memang soroti sekolah-sekolah yang sejauh ini jauh dari liputan media,"ujar Roberthus disela-sela wawancara.
Dia berharap melalui semangat literasi digital dan latihan menulis, para siswa-siswi di SMA YPPGI Sentanu terpacu untuk semangat menulisnya tinggi.
"Makanya kita ajar-ajar menulis yang praktis untuk penulis pemula. Semoga adik-adik ini termotivasi dan menjadi penulis-penulis hebat,"katanya.
Sementara itu, Kepala SMA YPPGI Sentani Teli Tabuni mengatakan pihaknya tak menduga kegiatan ini dilakukan di sekolahnya.
"Kami tidak menduga, kegiatan ini bisa dilakukan disini, karena sekarang ini pemerintah mendorong untuk kurikulum merdeka,"ujarnya.
Lanjut dia, itu tidak terlepas dari kegiatan yang dilakukan saat ini yakni literasi digital, lantaran sekolah-sekolah diwajibkan harus melakukan kegiatan seperti ini.
"Kami selama ini terkendala kira-kira kita bisa komunikasi kemana. Bagi kami kegiatan hari ini sangat luar biasa,"katanya.
Antusias anak-anak untuk mengikuti kegiatan dari awal samapai akhir sangat luar biasa, ada nilai positifnya.
"Kami harap pemerintah lebih mendorong kegiatan-kegiatan seperti ini, karena literasi digital sangat penting,"ujarnya.
"Di sekolah kami ada literasi lain seperti literasi membaca tetapi literasi digital ini jarang,"katanya.
Untuk itu, tambah dia, pemerintah kabupaten maupun provinsi juga harus mendorong dari segi finansial, tenaga dan lainnya.
Penulis: Mutiara Lembah
0 Komentar