TAMBRAUW,SUARAMATYAF.com- Nicodemus Momo (27) memantapkan dirinya sebagai salah satu Anggota Legislatif (DPRD) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Tambrauw pada pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ketertarikan pemuda kelahiran Ayapokiar, 6 September 1996 dalam dunia politik bukanlah hal yang baru baginya, sebab sudah tertanam saat dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di kampung halamannya.
Lahir dan dibesarkan dari keluarga yang sederhana di Kampung Ayapokiar Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya tak menghalangi semangat Nicodemus untuk meraih pendidikan di jenjang yang lebih tinggi serta memantapkan karirnya dalam dunia politik saat ini.
“Saya tertarik dalam dunia politik dan maju sebagai anggota DPRD itu sudah sejak kecil, saat masih di SD pada pemilihan legislatif (DPRD) Kabupaten Tambrauw tahun 2009,” kata pemuda yang akrab disapa Nico ini kepada suaramatyaf.com, Selasa (12/12/2023).
Anak ke 4 dari 7 bersaudara ini pada tahun 2009 bertemu dengan almarhum Gabriel Titit yang saat itu sebagai peserta Caleg DPRD Kabupaten Tambrauw periode 2009-2014 dari Partai Golongan Karya (Golkar).
Saat itu, Nico yang baru duduk di bangku kelas 4 SD menyaksikan Almarhum Gabriel Titit bertemu dengan keluarga di kampungnya untuk konsolidasi politik di Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw.
Bahkan, Alumnus Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas Cenderawasih ini merupakan salah satu dari sekian warga yang ikut mengawal Gabriel Titit mandi di sungai (kali), sambil cerita-cerita dan bertanya kepadanya seputar sekolah dan lain sebagainya.
“Sejak saat itu, saya tertarik dalam dunia politik dan saya memantapkan niat yang tulus itu hingga meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 2021 di Universitas Cenderawasih,” ungkapnya.
Tertarik Maju DPRD
Alumnus SMA Katolik Villanova Manokwari ini merasa terpanggil untuk mengabdikan dirinya dalam dunia politik sebagai wakil rakyat. Hal ini telah membulatkan tekadnya sebagai salah satu calon Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw dari partai berlambang banteng hitam bermoncong putih tersebut.
Mantan Ketua Lembaga Isu Strategis Papua Pengurus Pusat (PP) PMKRI Santo Thomas Aquinas ini sangat tertarik dan maju sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw periode 2024-2029 dengan nomor urut 2 dari dapil 3 Kabupaten Tambrauw.
“DPR memiliki 3 fungsi yang sangat penting dalam menentukan dan merumuskan pembangunan masyarakat, yaitu fungsi legislasi, bajeting (anggaran) dan fungsi kontroling atau pengawasan,” ucap mantan Presidium Gerakan Masyarakat (Germas) PMKRI Cabang Jayapura ini.
Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Jayapura ini melihat sejauh ini peran DPRD Kabupaten Tambrauw belum maksimal hadir dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Hal inilah yang menjadi pergumulannya selama masih berstudi, hingga menjelaskan pendidikan tinggi. Bahkan mahasiswa Magister APMD Jogjakarta sejak 2022 sampai sekarang ini bertanya apakah DPRD periode sebelumnya dan sekarang ini mengerti tidak tentang tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) atau tidak.
“Jika DPRD mengerti dan punya hati, saya pikir bisa lebih memainkan peran dan statusnya sesuai dengan tupoksi yang ada. Misalnya, mendorong regulasi yang benar-benar memproteksi dan berpihak pada orang asli Tambrauw sebagai pemilik kabupaten konservasi tersebut di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat,” ujar Ketua Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Tambrauw ini.
“Jika ada regulasi yang dhasilkan, maka harus ada fungsi pengawasan yang serius agar kebijakan itu benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat sesuai dengan regulasi yang ada,” lanjutnya.
Buat Regulasi Bagi Pendidikan dan Ekonomi
Wakil Sekretaris Bidang OKK Pemuda Katolik Komda Papua Barat Daya ini berkomitmen jika terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw periode 2024-2029, maka ia akan memperjuangkan aspirasi masyarakat, salah satunya di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Selama ini Nico melihat pemerintah daerah masih memberikan bantuan studi akhir. Padahal kebutuhan mahasiswa Tambrauw di seluruh Indonesia sangat banyak. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang mengatur pemberian beasiswa kepada setiap mahasiswa Tambrauw yang ada di seluruh Indonesia.
“Ketika saya terpilih, salah satu yang akan saya perjuangkan adalah regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) yang dapat mengatur tentang pemberian beasiswa bagi mahasiswa Tambrauw di seluruh Indonesia. Saya kira dananya bisa dari Otonomi Khusus (Otsus),” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Nico, dibidang kesehatan juga kedepan diatur regulasinya dengan baik, sehingga ada perhatian serius dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.
“Kita perlu buat regulasi yang khusus, sehingga anak-anak Tambrauw bisa kita sekolahkan di bidang kesehatan dan bisa dibiayai, sehingga mereka selesai bisa bekerja melayani masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Tambrauw,” ucapnya.
Mantan Ketua Asrama Mendel Villanova Manokwari ini menambahkan, perlu adanya perhatian di bidang ekonomi. Oleh karena itu, perlu didorong regulasi atau aturan berupa Perda yang dapat memproteksi usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi orang asli di Kabupaten Tambrauw.
“Di Perda UMKM ini bisa kita atur, sehingga orang asli Papua atau orang asli Tambrauw bisa berjualan seperti pinang, sayur-mayur, ubi-ubian dan lain sebagainya. Sedangkan, orang non Papua bisa menjual hal-hal lainnya. Ini bentuk proteksi yang kita lakukan kedepan jika dipercayakan oleh masyarakat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw,” kata Nico.
Penulis: Fredik | Editor: Mutiara Lembah
0 Komentar