JAYAPURA,SUARAMATYAF.com- Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambrauw (IPMT) Jayapura, Theo Esyah memberikan SK Tim Formatur Pembangunan Asrama Defenitif di Jayapura kepada Lukas Aneti sebagai Ketua Tim dan Faram Bame sebagai Sekretaris Tim yang berlangsung di Asrama Kontrakan Mahasiswa Tambrauw di Kota Jayapura, Papua, Kamis (7/12/2023) malam.
Kehadiran Tim Formatur ini akan bekerja selama satu periode, guna mengawal penyelesaian tanah dan pembangunan asrama defenitif mahasiswa Tambrauw di Jayapura yang telah dijanjikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tambrauw selama beberapa tahun belakangan ini.
Selaku Ketua IPMT Jayapura, Theo Esyah mengatakan, kehadiran Tim Formatur ini akan memediasi dan mendesak Pemda Kabupaten Tambrauw, agar segera merealisasikan pembangunan asrama defenitif mahasiswa di kota studi Jayapura.
“Sebenaranya aspirasi pembagunan asrama defenitif bukan baru pertama kali dibicarakan, tetapi sudah lama dibicarakan sejak 2019 sampai sekarang. Bahkan, berulang kali mahasiswa bertemu denga pemerintah daerah dan beraudiens dan melakukan aksi turun lapangan, tetapi sampai sekarang belum direalisasikan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima suaramatyaf.com, Jumat (8/12/2023).
“Kita lihat sampai sekarang asrama belum dibangun. Bahkan, pelunasan tanah juga belum direalisasikan oleh Pemda Tambrauw hingga saat ini,” tambahnya.
Kontrakan Tidak Muat
Theo mengatakan, alasan pembangunan asrama defenitif di Jayapura sangat jelas, lantaran kontrakan yang dikontrak pemda sejak 2014 sampai sekarang sudah tidak cukup, bahkan tidak memuat para mahasiswa Tambrauw yang datang dan berstudi di Jayapura.
Selain itu, beberapa mahasiswa Tambrauw di Jayapura terpaksa harus menyewa kos-kosan, untuk tinggal dan melanjutkan pendidikan di Jayapura.
“Kontrakan yang kami tinggal ini sudah tidak muat, bahkan kami harus berdesak-desak untuk tinggal. Ada juga mahasiswa Tambrauw yang harus sewa kos-kosan dan tinggal di luar. Fasilitas juga tidak ada, bahkan terbatas,” ucapnya.
Kata Theo, pihaknya menilai Pemda Tambrauw belum serius dan berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Tambrauw, terutama yang berstudi di Jayapura.
“Kami mendesak Pemda Tambrauw seegera membangun asrama sesuai dengan perjanjian Pj Bupati Tambrauw tahun 2022 yang lalu dengan mahasiswa di Kota Jayapura,” katanya.
Dia menyatakan, apabila tidak ditepati, maka ia mempetayakan apakah ini kesengajaan atau memang pemerintah ‘sengaja’ membiarkan hal ini terjadi.
“Kami mahasiswa Tambrauw di Jayapura berkomitmen dan tegas meminta agar segera melunasi tanah dan membangun asrama defenitif di kota studi Jayapura di tahun 2024,” tegas Theo.
Penulis : Fredik
Editor : Mutiara
0 Komentar