Tempuh Jalan Darat 16 Kilo, Begini Perjuangan Nakes Layani Masyarakat Papua di Kampung Lules Keerom

Tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Milki, saat memberikan sosialisasi kesehatan kepada orang tua di Kampung Lules, Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua, Sabtu (2/3/2024). Perjuangan Nakes di Puskesmas Milki tak mudah, sebab mereka harus berjalan sekitar 16 kilo untuk melayani pasien di kampung tersebut. (Dok: Puskesmas Milki).

KEEROM,SUARAMATYAF.Com- Salah satu pelayanan dasar yang harus diterima oleh masyarakat di Papua adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan di masing-masing Puskesmas yang ada di Papua. 

Namun, letak geografis di Papua tentunya menjadi salah satu faktor penghambat pelayanan kesehatan di kampung-kampung. Salah satunya di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. 


Keerom adalah daerah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua Neuw Guniea (PNG). Selain itu, daerah yang dikenal dengan negeri tapal batas ini juga berbatasan dengan 3 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kota Jayapura.

 

Salah satunya adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Milki, Distrik Towe, Kabupaten Keerom yang rela menempuh jalan 16 kilo menggunakan mobil double garden (hilux) ke Kampung Lules, Distrik Towe, Kabupaten Keerom, guna melayani kesehatan keliling.


Kampung Lules, Distrik Towe ini berada di dua wilayah, dibagian barat berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang dan dibagian timur berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini.

 

Menurut Kepala Puskesmas Milki, Markus Hisage melalui Pelaksana Tugas Harian (Plh) Tata Usaha (TU) Puskesmas Milki, Idris Kaipman mengungkapkan bahwa pelayanan Puskesmas keliling kali ini pihaknya mengunjungi Kampung Lules, Distrik Towe, Kabupaten Keerom.

 

Sebelum adanya akses jalan, kata Markus para petugas medis harus berjalan kaki sekitar 7-8 jam dari Kampung Terfones ke Kampung Lules. Bahkan, sepanjang perjalanan tenaga medis ini harus membawa air minum di botol dan 

 

Tenaga medis yang biasa dilibatkan diantaranya Kepala Puskesmas, bidan dan perawat, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di Kampung Lules dan kampung lainnya di area Puskesmas Milki bisa dilakukan sekaligus.

 

“Jika ada mobil biasanya petugas medis numpang ke Kampung Lules dari Kampung Terfones untuk pelayanan kesehatan. Kalau tidak ada mobil, maka harus jalan kaki ke sana,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

 

“Kalau gunakan mobil dari Terfones ke Lules sekitar 2 jam perjalanan. Kalau jalan kaki sekali pergi bisa 6-7 jam, sehingga pulang pergi bisa 12-14 jam perjalanan,” lanjutnya.

 

Markus mengatakan, pelayanan kesehatan yang dilakukan di Kampung Lules meliputi posyandu penimbangan pada bayi balita, pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat dan pelayanan kesehatan lainnya.

 

“Pelayanan kesehatan keliling ini. Kami lakukan kepada masyarakat secara keliling di kampung-kampung. Biasa dilakukan dalam sebulan bisa dua kali,” ujarnya.

 

Dia menyatakan, Kampung Lules ini berada di daerah perbatasan antara Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Selain berbatasan dengan Papua Nugini, Kabupaten Keerom juga berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

 

“Karena jarak yang cukup jauh, sehingga Kampung Lules yang berbatasan antara Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang serta Papua Nugini di Distrik Towe biasa pelayanan kesehatan dilakukan sebulan dua kali,” ujar Markus. (Fredik).

 

Posting Komentar

0 Komentar

DPP ICAKAP Siap Gelar Rakernas ke IV di Kota Sorong, Papua Barat Daya