Dalam sambutannya, Yewen menekankan kepada seluruh mahasiswa Tambrauw di Jayapura agar tidak seperti rumput “putri malu” yang bila disentuh langsung malu. Padahal ia memiliki daun yang tebal dan dilindungi oleh durinya.,
“Jangan jadi mahasiswa “putri malu”. Hadapi tantangan sedikit sudah menyerah dan putus asa. Oleh karena itu, LDK yang dilaksanakan IPMT Jayapura sangat penting, sebab membina mental dan intelektual mahasiswa Tambrauw kedepan,” ujarnya.
Dosen Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua ini berharap, LDK yang dilaksanakan oleh IPMT Jayapura ini memberikan dampak yang positif bagi seluruh mahasiswa Tambrauw di Jayapura.
“Di kampus mahasiswa hanya mendapatkan 60-70 persen mata kuliah. Oleh karena itu sisa 30-40 persen, mahasiswa harus mencari di luar. Salah satunya lewat LDK yang dilaksanakan hari ini. Kami berharap, LDK ini memberikan dampak yang positif bagi mahasiswa Tambrauw di Jayapura dan kedepan bermanfaat bagi kehidupannya sehari-hari di tengah-tengah masyarakat,” harap Yewen yang juga wartawan Kompas.com ini.
Yewen memberikan apresiasi kepada pengurus IPMT Jayapura dan seluruh panitia pelaksana LDK yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga kegiatan pembinaan terhadap para mahasiswa Tambrauw di Jayapura tetap berkensinambungan dan berjalan dengan baik.
“Saya apresiasi kepada Pengurus IPMT Jayapura dan seluruh panitia. Kerja-kerja kalian sangat luar biasa dan berdampak bagi perkembangan mahasiswa Tambrauw di Jayapura kedepannya,” ucap Wakil Ketua Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik ini.
Sementara itu, Ketua IPMT Jayapura, Theodorus Esyah mengatakan, kegiatan LDK ini adalah bagian dari program kerja yang dilaksanakan oleh pengurus IPMT Jayapura setiap tahunnya, secara khusus pada tahun 2024.
Oleh karena itu, Theo berharap kegiatan LDK ini dapat memberikan dampak kepada para mahasiswa Tambrauw di Jayapura kedepannya.
“Selaku Ketua IPMT Jayapura, saya berharap kegiatan LDK ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Tambrauw dan materi-materi yang diberikan bisa berdampak terhadap kehidupan para mahasiswa Tambrauw di Jayapura,” harapnya. (Fredik).
0 Komentar